Dukunbola.net – Musim 2024/2025 menjadi panggung bagi Jude Bellingham, gelandang muda asal Inggris yang semakin memantapkan statusnya sebagai pemain kunci di lini tengah Real Madrid. Performa impresifnya tak hanya memukau para penggemar, tetapi juga menjadi faktor krusial dalam perjalanan Los Blancos menuju kemungkinan gelar ganda domestik. Namun, di balik kejayaan tersebut, tersimpan sebuah isu fisik yang telah lama mengintainya: cedera bahu yang belum juga sembuh sepenuhnya.
Baca Juga : Informasi Terbaru Tentang Sepakbola Dunia
Baca Juga : 13 Tahun, 198 Gol, 1 Cinta: Jamie Vardy Nyatakan Pamit di Leicester City
Baca Juga : Final Copa del Rey: Barcelona vs Real Madrid Rivalitas El Clasico Musim 2025!
Meski terus bermain dengan penyangga bahu dan menahan rasa sakit dalam setiap pertandingan, Bellingham tetap menunjukkan dedikasi luar biasa. Kini, menjelang berakhirnya musim dan setelah perhelatan Piala Dunia Antarklub, keputusan besar akan diambil: operasi bahu menjadi opsi yang semakin realistis. Masa depan Bellingham pun kini berada di persimpangan antara pemulihan total dan risiko absen di awal musim 2025/2026.
Cedera Lama yang Menghantui Jude Bellingham
Jude Bellingham telah menjadi pusat perhatian sejak bergabung dengan Real Madrid, namun musim ini dibayangi oleh masalah cedera bahu yang ia alami sejak 2023. Cedera tersebut sempat diabaikan demi menjaga performa dan kontinuitas bermain, tetapi kini menjadi isu serius yang tak bisa dibiarkan berlarut-larut. Meski rehabilitasi intensif dilakukan, rasa nyeri yang konsisten membuat opsi operasi medis semakin masuk akal.
Pihak klub bersama tim medis pun dikabarkan mulai mempertimbangkan tindakan operasi setelah Piala Dunia Antarklub berakhir. Keputusan ini dipertimbangkan secara matang demi memastikan Bellingham benar-benar fit untuk musim mendatang. Dengan padatnya jadwal pertandingan, Madrid tak ingin mengambil risiko berlarutnya cedera yang bisa berdampak jangka panjang.
Operasi bahu direncanakan usai Real Madrid menyelesaikan kiprahnya di Piala Dunia Antarklub 2025. Turnamen tersebut dijadwalkan berlangsung mulai 18 Juni hingga 13 Juli. Madrid sendiri dijadwalkan menghadapi Al Hilal di laga pembuka. Setelah turnamen selesai, Bellingham kemungkinan besar akan langsung menjalani prosedur operasi yang dapat memaksanya absen selama 6 hingga 8 minggu.
Absennya Bellingham di awal musim 2025/2026 jelas akan menjadi kerugian bagi Madrid. Namun, demi keberlanjutan karier jangka panjangnya, keputusan ini dinilai penting. Klub ingin memastikan gelandang andalannya pulih total sebelum kembali merumput di kompetisi tingkat tinggi.
Performa Tetap Gacor Meski Cedera
Meski dalam kondisi tidak 100%, Bellingham tetap menjadi motor penggerak Real Madrid. Dengan mengenakan penyangga bahu khusus di setiap pertandingan, ia menunjukkan dedikasi dan daya juang tinggi. Statistiknya pun mengesankan: 13 gol dan 13 assist dari 46 pertandingan di semua kompetisi. Di La Liga, ia mencatat delapan gol dan delapan assist—membuktikan kontribusi vitalnya dalam skema permainan Carlo Ancelotti.
Bahkan ketika Real Madrid harus tersingkir dari Liga Champions oleh Arsenal, kontribusi Bellingham tetap terasa dengan tiga gol dan tiga assist. Ia juga menjadi pemain yang mampu menjaga ritme permainan, mengatur distribusi bola, serta menjadi kreator peluang dari lini kedua.
Baca Juga : Liverpool Menanti Gelar Ke-20, 1 Poin Lagi Anfield Bersiap Berpesta!
Baca Juga : Rossoblu Bangkit! Bologna Siap Guncang Final Coppa Italia 2025
Statistik pribadi Bellingham sepanjang musim ini sangat mengesankan. Tak hanya produktif secara angka, ia juga menunjukkan kepemimpinan dan stabilitas permainan. Kontribusinya tidak hanya dalam bentuk gol dan assist, tetapi juga dalam aspek taktikal seperti pressing, transisi, dan penempatan posisi.
Bellingham kini menjadi pemain termuda Real Madrid yang mencetak dua digit gol dan assist dalam satu musim. Bahkan, ia menjadi gelandang non-Spanyol pertama yang mencapai angka tersebut sejak Luka Modric pada musim 2016/2017.
Pengaruh Cedera terhadap Rencana Madrid
Real Madrid tengah dalam persaingan sengit di La Liga dan Copa del Rey. Mereka hanya tertinggal empat poin dari Barcelona di liga dan akan menghadapi rival abadinya itu di partai final Copa del Rey. Dalam kondisi seperti ini, kehilangan Bellingham jelas bukan opsi. Oleh karena itu, operasi ditunda hingga momen paling tepat.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran Bellingham dalam tim. Pelatih dan manajemen rela menunda tindakan medis demi mengoptimalkan performa tim dalam momen krusial. Namun, keputusan ini harus diambil dengan bijak agar tidak memperparah kondisi sang pemain.
Datangnya Kylian Mbappe membuat perubahan besar dalam strategi Madrid. Formasi 4-3-3 menggantikan skema sebelumnya yang lebih fleksibel, dan Bellingham diposisikan lebih ke dalam dibanding musim lalu. Meski perannya berubah, ia tetap mampu beradaptasi dengan baik, menunjukkan fleksibilitas luar biasa sebagai seorang gelandang modern.
Namun, banyak pihak berpendapat bahwa peran nomor 10 lebih cocok untuk Bellingham. Jika musim depan ada perubahan pelatih, skema bisa saja dirombak dan Bellingham kembali ke posisi favoritnya.
Xabi Alonso dan Masa Depan Peran Bellingham
Nama Xabi Alonso mencuat sebagai kandidat pengganti Carlo Ancelotti musim depan. Jika mantan gelandang ikonik itu benar-benar mengambil alih kursi pelatih, pendekatan taktiknya yang lebih menyerang bisa membuka jalan bagi Bellingham untuk kembali ke peran menyerang yang eksplosif.
Alonso dikenal sebagai pelatih yang menekankan transisi cepat dan kreativitas gelandang. Peran Bellingham bisa menjadi kunci dalam strategi baru ini, apalagi jika ia kembali dari operasi dalam kondisi prima.