Dukunbola.net – Di tengah atmosfer semifinal Liga Champions yang mendebarkan, Arsenal harus menelan pil pahit saat menjamu Paris Saint-Germain (PSG) di Emirates Stadium. Hasil akhir 0-1 membuat tim asuhan Mikel Arteta harus menghadapi misi berat di leg kedua. Gol cepat dari Ousmane Dembélé pada menit ke-4 sukses mengejutkan publik London Utara dan mengubah jalannya laga sejak awal.
Baca Juga : Real Madrid Siapkan Era Baru: Misteri Kursi Pelatih, Alonso atau Klopp?
Baca Juga : Informasi Terbaru Tentang Sepakbola Dunia
Baca Juga : Mohamed Salah Pecahkan Rekor Baru di Premier League 2025
Meski kalah, permainan Arsenal tak sepenuhnya buruk. Mereka menunjukkan determinasi tinggi sepanjang pertandingan, namun kekuatan kolektif PSG dan performa gemilang kiper Gianluigi Donnarumma membuat The Gunners frustrasi. Kini, seluruh mata tertuju pada leg kedua di Parc des Princes, di mana keajaiban harus diciptakan jika Arsenal ingin melangkah ke final Eropa.
Penampilan Arsenal: Dominasi Tanpa Konversi
Secara statistik, Arsenal menguasai lebih dari 60% bola dan mencatatkan sejumlah peluang berbahaya. Sayangnya, efektivitas menjadi masalah utama. Peluang demi peluang dari Martinelli, Trossard, hingga Bukayo Saka tidak mampu menggetarkan gawang PSG yang dikawal Donnarumma.
Pada babak kedua, Arsenal mencoba berbagai variasi serangan. Declan Rice sempat menginisiasi serangan balik yang nyaris berbuah gol. Namun, Trossard yang menerima umpan matang dari Rice gagal mengalahkan Donnarumma dalam duel satu lawan satu. Ini menjadi bukti bahwa lini depan Arsenal masih belum cukup tajam dalam laga krusial seperti ini.
Secara keseluruhan, performa Arsenal tidak bisa dikatakan buruk. Mereka menunjukkan permainan kolektif yang rapi, namun PSG tampil lebih efektif dan unggul secara kualitas individu. Efisiensi serangan dan aksi-aksi brilian beberapa pemain menjadi pembeda.
Rapor Pemain Arsenal: Siapa yang Menonjol?
David Raya mungkin kebobolan satu gol, tetapi sang penjaga gawang tampil cukup solid. Ia melakukan tiga penyelamatan penting, termasuk satu dari sepakan keras Bradley Barcola. Selain itu, perannya dalam membangun serangan dari lini belakang juga menonjol.
Di lini belakang, tidak semua bek Arsenal tampil memuaskan. PSG beberapa kali menembus kotak penalti. Namun, Myles Lewis-Skelly, bek muda yang mendapat kepercayaan tampil, menjadi sorotan positif berkat penempatan posisi dan ketenangannya.
-
David Raya – 7
-
Jurrien Timber – 6
-
William Saliba – 7
-
Jakub Kiwior – 6
-
Myles Lewis-Skelly – 7
Di lini tengah, Martin Ødegaard belum mampu memenuhi ekspektasi. Gelandang kreatif asal Norwegia ini hanya mampu menciptakan satu peluang dan kesulitan menembus lini tengah PSG yang solid. Berbeda dengan Ødegaard, Declan Rice bermain impresif. Ia tidak hanya kuat dalam bertahan, tapi juga memimpin serangan balik penting di babak kedua yang hampir berbuah gol.
-
Mikel Merino – 7
-
Declan Rice – 7
-
Martin Ødegaard – 5
Untuk lini depan, Bukayo Saka menunjukkan semangat juang tinggi, namun seringkali terisolasi karena kurangnya dukungan dari rekan-rekan satu tim di sisi kanan. Leandro Trossard mendapat beberapa peluang emas, tetapi penyelesaian akhirnya masih kurang maksimal. Gabriel Martinelli pun memiliki satu peluang emas, tapi Donnarumma tampil sigap.
-
Gabriel Martinelli – 6
-
Leandro Trossard – 6
-
Bukayo Saka – 6
Arteta dan Harapan di Paris
Mikel Arteta sebenarnya tidak melakukan kesalahan signifikan dalam hal taktik. Arsenal tampil disiplin dan berani menyerang. Bahkan, skenario bola mati nyaris membuahkan hasil saat Mikel Merino mencetak gol di awal laga, yang sayangnya dianulir karena offside.
Baca Juga : Pelatih Terhebat Liga Inggris Sepanjang Masa: Dari Klasik ke Modern
Baca Juga : David Raya: Kalah di Emirates, Arsenal Siap Tempur di Paris!
Kini, tugas besar menanti Arteta dan timnya. Bertandang ke Parc des Princes dengan misi membalikkan ketertinggalan bukan perkara mudah. Namun, dengan kembalinya Thomas Partey dan semangat juang yang masih menyala, Arsenal masih punya peluang untuk melaju ke final.
-
Mikel Arteta – 6
Harapan di Leg Kedua: Partey, Mentalitas, dan Misi Comeback
Leg kedua di Paris akan menjadi pertarungan hidup-mati bagi Arsenal. Kembalinya Thomas Partey bisa memberikan keseimbangan ekstra di lini tengah dan membantu Rice dalam duel fisik. Selain itu, faktor mental akan menjadi kunci. Arsenal harus datang ke Parc des Princes dengan kepercayaan diri tinggi dan semangat tanpa menyerah.
Arteta telah menekankan bahwa ini baru babak pertama. Dengan skor agregat hanya 0-1, peluang comeback masih terbuka lebar. Namun, mereka harus bermain lebih efisien, lebih cermat, dan tentu saja—lebih kejam di depan gawang. Jika tidak, musim Eropa Arsenal akan berakhir lebih cepat dari yang mereka impikan.