Dukunbola.net – Musim 2024/2025 tampaknya menjadi salah satu musim paling menantang bagi AC Milan. Klub raksasa Italia ini kembali harus menelan kekecewaan pahit setelah takluk di partai final Coppa Italia melawan Bologna. Kekalahan tipis 0-1 bukan hanya merampas peluang Milan untuk meraih trofi tambahan, tapi juga memperkeruh masa depan pelatih mereka, Sergio Conceicao.
Baca Juga : Rodrygo & Striker Baru? Arsenal Wajib Gila di Bursa Transfer Musim Panas
Baca Juga : Informasi Terbaru Tentang Sepakbola Dunia
Baca Juga : Xabi Alonso Gantikan Ancelotti, Siap Cetak Sejarah di Bernabéu
Lebih dari sekadar kalah di final, hasil ini memperlihatkan bahwa Milan sedang berada dalam fase krusial yang bisa menentukan arah klub ke depan. Para penggemar pun mulai khawatir karena selain kehilangan peluang juara, Milan terancam gagal tampil di kompetisi Eropa musim depan. Tak heran jika suasana di San Siro kini tengah panas dan penuh tanda tanya besar.
Kekalahan Pahit yang Mengguncang San Siro
AC Milan harus merelakan trofi Coppa Italia setelah dikalahkan Bologna dengan skor 0-1. Gol tunggal dari Dan Ndoye menjadi pembeda dalam pertandingan yang digelar dini hari WIB itu. Bagi Bologna, ini adalah momen emas karena berhasil meraih trofi tersebut untuk pertama kalinya dalam lebih dari lima dekade.
Sementara Milan, yang sebelumnya sempat meraih Supercoppa Italiana, kini malah harus menatap masa depan dengan pesimistis. Kekalahan ini seolah jadi sinyal bahwa ada sesuatu yang tidak beres di tubuh Rossoneri. Pasukan Conceicao tampil kurang greget dan gagal menembus pertahanan solid Bologna.
Tak hanya dari media, tekanan juga datang dari manajemen dan fans yang mulai kehilangan kesabaran. Ekspektasi tinggi yang ditaruh di pundak Conceicao tampaknya belum mampu ia buktikan. Meski secara taktik kadang menjanjikan, hasil akhir tetap menjadi tolok ukur utama.
Milan punya dua laga tersisa di Serie A, dan itu bakal jadi penentu apakah mereka masih punya peluang tampil di Liga Konferensi Eropa, atau justru harus merelakan musim depan tanpa kompetisi internasional.
Masa Depan Conceicao Dipertanyakan
Nama Sergio Conceicao kini jadi bahan spekulasi di media dan kalangan fans. Pelatih asal Portugal itu awalnya digadang-gadang bisa membawa Milan bersaing di papan atas, namun nyatanya hasil akhir musim ini berbicara lain. Peringkat delapan di Serie A, tersingkir dari Coppa Italia, dan kini terancam absen dari pentas Eropa adalah catatan yang sulit diterima.
Berbagai media Italia seperti Corriere dello Sport, Tuttosport, hingga La Gazzetta dello Sport sepakat bahwa posisi Conceicao berada di ambang pemecatan. Bahkan beberapa di antaranya menyebut bahwa waktunya di Milan sudah habis, kecuali ia bisa menciptakan keajaiban dalam dua laga terakhir Serie A.
Potensi Exodus Pemain Bintang
Kondisi Milan yang sedang limbung juga memunculkan rumor hengkangnya beberapa pemain kunci. Nama-nama besar seperti Kyle Walker dan Joao Felix disebut-sebut akan mencari klub baru. Bahkan pemain inti seperti Mike Maignan, Theo Hernandez, Thiaw, hingga Fikayo Tomori juga dikabarkan tak menutup kemungkinan hengkang jika situasi tidak kunjung membaik.
Baca Juga : Arsenal Siap Borong Pemain! Viktor Gyokeres Jadi Target Utama?
Perombakan besar-besaran tampaknya menjadi opsi yang tak bisa dihindari oleh manajemen Milan. Klub ini butuh suntikan semangat baru, baik dari sisi pelatih maupun susunan pemain, untuk bisa bangkit kembali di musim depan.
Apa yang Salah dengan Milan?
Jika ditelaah lebih dalam, Milan musim ini seperti kehilangan arah. Mereka masih punya pemain-pemain berkualitas, tapi kurang konsisten. Cedera, taktik yang belum matang, hingga atmosfer ruang ganti yang tak kondusif bisa jadi faktor-faktor penyebab kegagalan ini.
Beberapa pihak menilai bahwa klub terlalu cepat mengambil keputusan untuk mengganti pelatih sebelumnya, dan kini terjebak dalam fase transisi yang belum menemukan bentuk idealnya. Meski situasi terlihat berat, Milan sebenarnya masih punya peluang kecil untuk lolos ke kompetisi Eropa.
Namun mereka harus menyapu bersih dua pertandingan terakhir dan berharap pesaing di atas mereka tergelincir. Skenario ini memang tidak ideal, tapi dalam sepak bola, semuanya bisa terjadi. Yang jelas, keputusan besar akan segera diambil begitu musim berakhir. Baik dari segi pelatih, pemain, maupun arah kebijakan klub secara keseluruhan.