Dukunbola.net – Setiap bintang besar punya cerita unik di balik kesuksesannya, dan kisah Harry Kane adalah salah satu yang penuh lika-liku. Meski kini dikenal sebagai mesin gol dan ikon sepak bola Inggris, perjalanan Kane menuju puncak tidaklah instan—ia pernah dianggap biasa saja, bahkan nyaris tak diperhitungkan di akademi.
Baca Juga : Rodrygo & Striker Baru? Arsenal Wajib Gila di Bursa Transfer Musim Panas
Baca Juga : Informasi Terbaru Tentang Sepakbola Dunia
Baca Juga : Xabi Alonso Gantikan Ancelotti, Siap Cetak Sejarah di Bernabéu
Cerita ini menjadi inspirasi bahwa kerja keras, konsistensi, dan mental baja bisa mengubah masa depan siapa pun. Dari pemain yang tidak masuk radar hingga akhirnya mengangkat trofi Bundesliga bersama Bayern Munchen—perjalanan Kane adalah bukti bahwa tekad bisa mengalahkan segalanya.
Perjalanan Awal yang Tak Gemilang
Banyak orang mengira Harry Kane selalu menjadi pemain andalan sejak kecil. Padahal, menurut Steven Caulker—rekan setimnya saat di akademi Tottenham—Kane bukanlah pemain yang paling menonjol. Bahkan, Caulker secara jujur menyatakan bahwa ia tidak akan memasukkan nama Kane dalam daftar lima pemain muda terbaik di tim saat itu.
Meski tidak bersinar secara teknik ataupun fisik, Kane punya satu hal yang membuatnya berbeda: tekad kuat dan mental tak tergoyahkan. Ketika pemain lain cepat puas, Kane tetap bekerja keras dan tidak pernah menyerah. Hal ini yang membuat Caulker yakin bahwa justru mentalitas seperti inilah yang membawa Kane sejauh ini.
Masa-Masa Peminjaman: Ujian Ketahanan Mental
Setelah menandatangani kontrak profesional pada 2010, Kane tidak langsung mendapat tempat di tim utama Tottenham. Ia harus melalui fase yang sering dianggap melelahkan oleh pemain muda—dipinjamkan ke berbagai klub seperti Leyton Orient, Millwall, Norwich City, hingga Leicester City.
Namun, dari tiap klub yang ia singgahi, Kane selalu menunjukkan perkembangan. Ia mengasah diri, memperkuat fisik, dan terus belajar dari kesalahan. Hingga akhirnya, pada 2014, kesempatan emas itu datang juga: debut Premier League dan mencetak gol melawan Sunderland. Dari situ, dunia mulai melirik nama Kane.
Baca Juga : Siap Uji Klub Eropa! Inilah Detail Lengkap Final Liga Europa 2025
Meski telah menjelma menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa Tottenham Hotspur dengan 280 gol, Kane tetap dibayangi rasa kecewa karena gagal meraih trofi bersama klub London tersebut. Dua kali ia mencapai final Piala Liga, dan satu kali menembus final Liga Champions, tapi semuanya berujung dengan kekalahan.
Publik pun mulai mempertanyakan: apakah Kane akan selamanya menjadi legenda tanpa gelar? Namun Kane tetap setia dan terus berusaha membawa Tottenham meraih kejayaan, meski akhirnya kenyataan berkata lain.
Petualangan Baru di Bayern dan Akhir Penantian
Tahun 2023 menjadi titik balik besar dalam karier Kane. Ia mengambil keputusan besar untuk meninggalkan Tottenham dan bergabung dengan Bayern Munchen dengan mahar sekitar 88 juta pounds. Banyak yang melihat ini sebagai langkah “terlambat”, tapi Kane membuktikan bahwa waktunya belum habis.
Pada 10 Mei 2025, Kane akhirnya mengangkat trofi Bundesliga pertamanya bersama Bayern. Momen ini sangat emosional, karena menandai akhir dari 15 tahun puasa gelar dalam karier profesionalnya. Sebuah pencapaian yang bukan hanya tentang piala, tapi juga simbol dari ketekunan dan keyakinan.
Di tengah kegembiraan tersebut, Steven Caulker turut mengunggah ucapan selamat melalui akun LinkedIn-nya. Ia menuliskan betapa bangganya melihat perjalanan Kane yang begitu panjang dan tidak mudah. Dari anak akademi yang nyaris dilupakan, hingga kini menjadi sosok yang dielu-elukan jutaan fans.
Ucapan Caulker ini terasa hangat, karena mengingatkan kita bahwa semua pencapaian besar dimulai dari langkah kecil, dan yang paling penting bukan di mana kita mulai, tapi bagaimana kita bertahan dan berkembang.