Dukunbola.net – Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia memasuki babak yang semakin menantang, dan Timnas Indonesia pun mulai bersiap untuk menapaki ronde keempat yang berat. Lawan yang bakal dihadapi kali ini bukan sembarangan—dua tim kuat dari Timur Tengah siap menguji mental dan taktik skuad Garuda.
Baca Juga : Selamat Datang di London! Viktor Gyokeres Resmi Gabung Arsenal
Laga melawan Arab Saudi dan Irak bukan hanya tentang kemampuan di lapangan, tapi juga soal bagaimana mentalitas dan kesiapan tim bisa diuji di level tertinggi. Sorotan dari para legenda sepak bola Indonesia, termasuk Firman Utina, semakin mempertegas bahwa partai di ronde keempat ini bukan sekadar pertandingan biasa. Ini adalah panggung penentu yang bisa membawa mimpi besar Indonesia makin dekat ke Piala Dunia.
Timnas Indonesia Siap Tancap Gas di Ronde Keempat
Setelah berhasil menembus fase sebelumnya dengan penuh perjuangan, kini Timnas Indonesia bersiap menghadapi dua laga awal di Grup B ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Tim asuhan Patrick Kluivert akan menghadapi:
-
Arab Saudi (8 Oktober 2025 di Jeddah)
-
Irak (11 Oktober 2025)
Kedua laga ini adalah bagian dari tantangan besar menuju posisi puncak grup, yang jadi satu-satunya jalur otomatis menuju putaran final Piala Dunia 2026. Finis di posisi kedua akan membuat Indonesia harus menempuh jalan panjang via babak kelima dan playoff antar konfederasi.
Arab Saudi bukan hanya jadi tuan rumah dalam laga perdana, mereka juga adalah langganan Piala Dunia yang punya pengalaman internasional tinggi. Dengan dukungan penuh dari publik Jeddah dan atmosfer stadion yang menekan, laga ini dipastikan tak akan mudah bagi Marselino dkk.
Begitu juga dengan Irak. Meski sempat mengalami gejolak politik dan kekacauan internal, performa timnas mereka tetap terjaga. Beberapa tahun terakhir, Irak justru menunjukkan konsistensi yang mengejutkan banyak pihak.
Pesan Firman Utina: Mentalitas dan Standar Harus Dijaga
Firman Utina, eks gelandang andalan Timnas Indonesia yang sudah mengoleksi 66 caps, menyoroti pentingnya menjaga mental juang para pemain. Menurutnya, tantangan terbesar bukan hanya teknik dan fisik, tapi bagaimana Garuda Muda mampu tampil konsisten dan tidak kalah mental saat melawan tim besar.
“Kita tentu harus siap untuk menjaga mentalitas kita terlebih dahulu,” ujar Firman dalam salah satu wawancara di kanal YouTube Gibah Sports.
Ia juga mengingatkan agar para pemain, baik lokal maupun keturunan/naturalisasi, menjaga standar performa mereka di klub masing-masing. Firman khawatir jika kompetisi di dalam negeri tidak menantang, performa para pemain bisa menurun dan berdampak pada hasil timnas.
Baca Juga : Duel Tiga Raksasa Asia Tenggara Dalam Perebutan Tahta AFF U-23
Pernyataan Firman juga menyentil soal para pemain naturalisasi yang kini banyak berkompetisi di Liga 1. Ia menekankan bahwa kualitas tim nasional tidak boleh menurun hanya karena level persaingan di liga domestik dianggap kurang ketat.
“Jangan sampai pemain naturalisasi jadi alasan kalau performa Timnas menurun,” tegasnya.
Ini adalah peringatan yang penting—bahwa semua pemain harus bisa mengangkat kualitas diri, tanpa menyalahkan sistem atau lingkungan tempat mereka bermain.
Arab Saudi & Irak: Tim Berpengalaman di Ajang Dunia
Keunggulan utama dua lawan Indonesia ini terletak pada pengalaman mereka di panggung dunia. Arab Saudi, misalnya, telah berpartisipasi di sejumlah edisi Piala Dunia dan punya fondasi tim nasional yang kuat dari generasi ke generasi.
Hal yang sama juga berlaku untuk Irak. Meski kondisi politik di negara tersebut kerap tak stabil, federasi sepak bolanya tetap mampu menjaga kualitas tim nasional. Banyak pemain Irak bermain di luar negeri dan membawa pengalaman internasional yang tak bisa dianggap remeh.
Antisipasi, Adaptasi, dan Persiapan Matang adalah Kunci
Firman Utina berharap agar timnas dan tim pelatih mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang, termasuk strategi menghadapi tekanan stadion lawan, permainan cepat lawan, dan kemungkinan provokasi mental.
Selain itu, faktor kondisi fisik dan kebugaran juga jadi perhatian. Perjalanan jauh ke Timur Tengah serta jadwal pertandingan yang berdekatan bisa berdampak besar pada stamina para pemain.
Baca Juga : Duel Tiga Raksasa Asia Tenggara Dalam Perebutan Tahta AFF U-23
Meski lawan-lawan di ronde keempat punya nama besar, Firman tetap optimis. Ia percaya pada kualitas pemain muda Indonesia yang mulai berkembang pesat, terutama dengan masuknya pemain-pemain diaspora yang membawa semangat baru ke tim.
Namun, ia tetap mengingatkan bahwa optimisme harus dibarengi dengan kerja keras, bukan sekadar harapan kosong. “Percaya boleh, tapi lengah jangan,” tegasnya.