dukunbola.net – Mantan asisten pelatih Timnas Indonesia, Alex Pastoor, akhirnya angkat bicara kepada media Belanda setelah dirinya dan pelatih kepala Patrick Kluivert resmi diberhentikan oleh PSSI.
Keputusan pemutusan kontrak itu diambil setelah kegagalan Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.
PSSI Putus Kontrak Kluivert dan Staf Setelah Gagal di Kualifikasi
Meski baru bekerja selama sembilan bulan, PSSI memilih untuk mengakhiri kerja sama dengan Patrick Kluivert dan seluruh staf kepelatihannya, termasuk Alex Pastoor.
Keputusan ini muncul usai hasil buruk Indonesia di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Dalam siniar Rondo yang tayang di Ziggo Sport, dikutip dari Voetbal International, Pastoor mengungkapkan:
“Ya, memang tidak berhasil, itu segera menjadi jelas. Baik di lapangan maupun dalam pendampingan, kami telah berusaha sebaik mungkin untuk menjelaskan kepada para pemain apa yang diharapkan dari mereka.”
“Kami Sudah Berusaha Maksimal”
Pastoor menegaskan bahwa dirinya dan tim pelatih sudah berupaya keras untuk membawa Timnas Indonesia tampil maksimal.
“Menurut saya, kami sudah melakukan segalanya secara maksimal. Tapi itu belum cukup untuk mengalahkan negara-negara dengan level seperti itu,” jelasnya.
Timnas Indonesia sendiri harus tersingkir dari Grup B setelah kalah 2-3 dari Arab Saudi dan 0-1 dari Irak, dua tim kuat dengan peringkat FIFA jauh di atas Indonesia.
Baca Juga : PSSI Gelar Rapat Penentuan Pelatih Baru Timnas Indonesia
Tak Terkejut dengan Keputusan Cepat PSSI
Pastoor mengaku sudah terbiasa dengan dinamika dunia sepak bola profesional. Karena itu, ia tidak terkejut ketika keputusan pemecatan datang begitu cepat.
“Saya sudah terlalu lama berada di dunia sepak bola untuk terkejut dengan hal seperti ini. Tapi saya pikir mereka sedang mengerjakan suatu proyek yang akan berlangsung lebih lama daripada sekadar mencoba lolos ke Piala Dunia,” ungkapnya.
Ia menambahkan, suasana internal mulai berubah setelah kekalahan dari Arab Saudi.
“Ketika sentimen mulai berubah menjadi sangat negatif, maka muncul pertanyaan tentang atmosfer seperti apa yang akan kita hadapi dalam bekerja. Setelah tim kembali dari Jeddah, mereka berdiskusi selama beberapa hari dan memutuskan bahwa semuanya berakhir di situ.”
Tiga Poin Utama Kesepakatan dengan PSSI
Dalam kesempatan yang sama, Pastoor juga membocorkan adanya tiga poin utama kesepakatan kerja antara tim pelatih dan PSSI.
Salah satunya adalah target lolos ke Piala Dunia 2026, yang menurutnya sulit dicapai dengan kondisi saat itu.
“Seperti yang saya pahami, kesepakatannya terdiri dari tiga bagian. Yang pertama, tentu saja akan luar biasa jika berhasil lolos ke Piala Dunia, tapi dengan posisi peringkat ke-119 dunia, itu bukan hal yang mudah dan realistis,” ujar Pastoor.
Ia menyoroti perbedaan besar antara Indonesia yang saat itu berada di peringkat FIFA ke-119, sementara Arab Saudi di posisi ke-59 dan Irak di posisi ke-58.
Proyek Jangka Panjang yang Gagal Dijalankan
Meski kecewa dengan keputusan pemecatan, Pastoor menyiratkan bahwa proyek yang dijalankan tim pelatih sebenarnya bersifat jangka panjang, bukan hanya untuk satu siklus kualifikasi.
Namun, perubahan arah kebijakan PSSI membuat proyek tersebut harus terhenti di tengah jalan.